2:57 PM
Aku Telah Pulang 2

Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, Kristen

Kesaksian Kristen - Aku Telah Pulang 2

Keesokan harinya, pada 12 Maret, aku merasakan semacam pengharapan dan kegembiraan yang tak terlukiskan. Ini karena aku dan Susan telah banyak mendiskusikan Anak Manusia dan inkarnasi di malam sebelumnya. Meskipun aku dapat menarik hubungan antara Anak Manusia dan inkarnasi, dan aku tahu secara teori bahwa Tuhan Yesus tidak lain adalah inkarnasi Kristus, aku masih benar-benar ingin mengetahui jawaban atas pertanyaan seperti, apa sebenarnya artinya inkarnasi, siapakah Kristus, atas dasar apa seseorang dapat mengatakan dengan pasti bahwa Tuhan telah berinkarnasi, dan sebagainya. Namun karena aku dan Susan sama-sama bekerja sampai sore dan hanya punya waktu di malam hari, aku hanya berharap waktu akan bergerak sedikit lebih cepat.

Akhirnya, malam pun tiba dan kami berdua daring. Setelah log masuk ke Facebook, pertanyaan pertama yang kuajukan kepada Saudari Susan adalah tentang inkarnasi. Dia mengirimiku beberapa bagian dari firman Tuhan Yang Mahakuasa, dan memintaku untuk membacanya. Jadi aku mulai membaca: "Makna dari inkarnasi adalah bahwa Tuhan menampakkan diri dalam daging, dan Dia datang untuk bekerja di antara manusia ciptaan-Nya dalam rupa manusia. Jadi, agar Tuhan berinkarnasi, pertama-tama Dia harus menjadi daging, daging dengan wujud manusia normal; hal ini, setidaknya, harus benar. Faktanya, implikasi dari inkarnasi Tuhan adalah bahwa Tuhan hidup dan bekerja dalam daging, Tuhan di dalam esensi-Nya menjadi daging, menjadi seorang manusia" ("Esensi Daging yang Didiami oleh Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). "Tuhan yang berinkarnasi disebut Kristus, dan Kristus adalah daging yang dikenakan oleh Roh Tuhan. Daging ini tidak seperti manusia mana pun yang terbuat dari daging. Perbedaan ini dikarenakan Kristus bukanlah daging dan darah, melainkan inkarnasi Roh. Ia memiliki kemanusiaan yang normal sekaligus keilahian yang lengkap. Keilahian-Nya tidak dimiliki oleh manusia mana pun. Kemanusiaan-Nya yang normal menunjang semua kegiatan normal-Nya dalam daging, sementara keilahian-Nya melaksanakan pekerjaan Tuhan sendiri" ("Substansi Kristus adalah Ketaatan pada Kehendak Bapa Surgawi" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). "Ia yang merupakan inkarnasi Tuhan akan memiliki hakikat Tuhan, dan Ia yang merupakan inkarnasi Tuhan akan memiliki pengungkapan Tuhan. Karena Tuhan menjadi daging, Ia akan melaksanakan pekerjaan yang harus Ia lakukan, dan karena Tuhan menjadi daging, Ia akan mengungkapkan siapa Dia, dan akan dapat membawa kebenaran kepada manusia, menganugerahkan hidup kepada manusia, dan menunjukkan jalan kepada manusia. Daging yang tidak membawa hakikat Tuhan tentu bukan Tuhan yang berinkarnasi. Hal ini tidak diragukan lagi. Untuk menyelidiki apakah daging itu adalah daging inkarnasi Tuhan, manusia harus menentukannya dari watak yang Ia ungkapkan dan perkataan yang Ia ucapkan. Artinya, apakah itu daging inkarnasi Tuhan atau bukan, dan apakah itu jalan kebenaran atau bukan, harus dinilai dari hakikat-Nya. Jadi, untuk menentukan[a] apakah itu daging Tuhan yang berinkarnasi, kuncinya adalah dengan memperhatikan hakikat-Nya (pekerjaan-Nya, perkataan-Nya, watak-Nya, dan banyak lagi), bukan penampilan luarnya" (Kata Pengantar, Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Setelah aku selesai membaca, aku merasa bahwa firman ini menjelaskan dengan sangat jelas tentang misteri inkarnasi, khususnya mengenai definisi Kristus: "Tuhan yang berinkarnasi disebut Kristus." Ini sangat jelas, sederhana, dan fasih! Meskipun aku telah percaya kepada Tuhan selama lebih dari sepuluh tahun dan tahu bahwa Yesus adalah Kristus, aku tidak pernah memahami misteri kebenaran seperti mengapa kita mengatakan bahwa Tuhan Yesus adalah Kristus. Hari itu, aku belajar dari bagian-bagian firman Tuhan yang telah dikirimkan Susan kepadaku bahwa Tuhan yang berinkarnasi sebenarnya adalah yang kita sebut Kristus, dan Kristus adalah Dia yang di dalam-Nya Tuhan berinkarnasi. Aku merenungkan firman ini dengan sangat saksama, dan semakin aku merenungkannya, hatiku menjadi semakin terang.


Saudari Susan kemudian memberitahuku bahwa ini adalah firman Tuhan Yang Mahakuasa; dia juga mengatakan bahwa firman Tuhan adalah kebenaran, dan hanya Tuhan sendirilah yang mampu mengungkapkan kebenaran. Ketika dia menyebutkan perkataan "Tuhan Yang Mahakuasa," aku terdiam sejenak, meskipun itu tidak terlalu mengejutkan karena aku telah menduga bahwa dia mungkin adalah jemaat Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Aku juga telah membaca beberapa kabar angin di Internet tentang gereja ini. Hanya saja aku menganggap diriku sebagai orang Kristen, dan bahwa aku harus memiliki hati yang penuh rasa hormat kepada Tuhan, jadi aku tidak mau mengambil kesimpulan begitu saja sebelum memahami kebenaran tentang hal ini. Ini bertujuan agar aku tidak berbuat dosa dengan perkataanku dan menyinggung Tuhan. Selain itu, aku telah berpikir selama beberapa hari terakhir ini: aku dan Saudari Susan telah bercakap-cakap beberapa kali, dan meskipun aku tidak dapat melihat dengan siapa aku berbicara, kebenaran yang dia persekutukan kepadaku tetap dapat melenyapkan kebingunganku. Melalui diskusi kami dan dengan membaca postingan di lini masanya, aku merasa bahwa dia dan Qi Fei adalah orang yang tulus, hangat, dan baik. Isi persekutuan mereka benar-benar mendidik kerohanian dan bermanfaat bagiku. Ada tertulis dalam Alkitab bahwa orang dapat mengetahui pohon dari buahnya; pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedangkan pohon yang buruk menghasilkan buah yang buruk. Jadi, melalui hubunganku dengan Saudari Susan dan Qi Fei, aku lambat laun melepaskan keraguan dan kekhawatiran di hatiku, dan meminta Susan untuk melanjutkan persekutuan.

Saudari Susan berkata, "Karena Dia adalah Tuhan yang berinkarnasi, Dia memiliki pengungkapan Tuhan—artinya, Dia mengucapkan firman. Tuhan yang berinkarnasi pada akhir zaman telah datang terutama untuk mengungkapkan kebenaran untuk menghakimi, mentahirkan, dan menyelamatkan manusia. Semua orang yang mendengar suara Tuhan yang datang kembali, dan yang dapat menyelidiki dan menerimanya, adalah gadis bijaksana yang menghadiri perjamuan bersama Tuhan, dan ini menggenapi nubuat yang diucapkan oleh Tuhan Yesus: 'Dan pada tengah malam terdengar teriakan, Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya' (Matius 25:6). Gadis bijaksana mendengar suara Tuhan dan keluar untuk menemui-Nya. Tanpa disadari, mereka diangkat ke hadapan takhta Tuhan untuk bertemu muka dengan Tuhan; mereka menerima penghakiman dan penahiran Tuhan pada akhir zaman. Melalui penghakiman firman Tuhan, watak mereka yang rusak diubahkan dan disucikan, dan mereka dijadikan para pemenang oleh Tuhan sebelum malapetaka itu. Saat ini adalah tahap di mana Tuhan Yang Mahakuasa bekerja secara diam-diam untuk menyelamatkan dan menyempurnakan manusia. Begitu sekelompok pemenang sudah diciptakan, pekerjaan tersembunyi Tuhan dalam daging inkarnasi-Nya akan berakhir, dan malapetaka akan menimpa dunia. Tuhan akan mulai memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat, dan kemudian akan membuat diri-Nya dikenal oleh segala bangsa dan manusia di dunia. Pada saat itu, nubuat tentang Tuhan turun di atas awan dalam Wahyu 1: 7 akan digenapi: 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia.' Sangat masuk akal bila dikatakan bahwa ketika manusia melihat Tuhan turun di atas awan, menjadikan diri-Nya nyata bagi semua orang, mereka semua seharusnya penuh dengan sukacita. Namun Alkitab mengatakan bahwa semua orang di bumi akan meratap. Mengapa demikian? Itu karena ketika Tuhan mewujudkan diri-Nya secara terbuka, pekerjaan penyelamatan Tuhan yang tersembunyi di dalam daging inkarnasi-Nya telah berakhir dan Dia akan memulai pekerjaan untuk memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Pada saat itu, semua orang yang menolak pekerjaan Tuhan yang tersembunyi akan sepenuhnya kehilangan kesempatan untuk memperoleh keselamatan, dan mereka yang menikam-Nya—mereka yang menentang dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa, Kristus akhir zaman—akan melihat bahwa Tuhan Yang Mahakuasa, yang telah mereka tolak dan kutuk, tidak lain adalah Tuhan Yesus yang telah datang kembali. Coba renungkan, bagaimana mungkin mereka tidak menyesal, dan menangis serta menggertakkan gigi? Inilah konteks dari perkataan 'dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia.'"

Mendengar persekutuan dari Saudari Susan, perasaan puas dan kegembiraan di hatiku muncul kembali. Aku tidak pernah benar-benar memahami ayat-ayat ini saat aku menjadi jemaat di gereja lamaku, tetapi hanya memahami arti harfiahnya, berpikir bahwa Tuhan akan datang kembali di atas awan dan diketahui semua orang. Baru pada saat itulah akhirnya aku mengerti bahwa Tuhan pertama-tama datang secara diam-diam untuk melakukan tahap pekerjaan penghakiman dan penyelamatan manusia. Begitu sekelompok pemenang telah diciptakan, baru pada saat itulah Dia akan secara terbuka mewujudkan diri-Nya kepada semua bangsa dan manusia di dunia. Jika kita secara membabi buta berpegang teguh pada gagasan bahwa Tuhan akan turun di atas awan ketika Dia datang kembali, jika kita menolak untuk menerima pekerjaan tersembunyi Tuhan di dalam daging inkarnasi-Nya dan menanti sampai Tuhan turun ke atas awan di muka umum, itu adalah saatnya kita akan langsung masuk neraka, karena pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia sudah berakhir. Syukur kepada Tuhan atas bimbingan-Nya. Aku telah memahami banyak hal di waktu-waktu yang singkat tersebut saat Saudari Susan bersekutu denganku.

Saudari Susan kemudian bertanya kepadaku apakah aku mau menerima Tuhan Yang Mahakuasa sebagai Juruselamatku. Aku tidak menjawab saat pertama kali dia bertanya kepadaku, dan ketika dia bertanya sekali lagi, perasaan kegembiraan yang tak terlukiskan muncul di dalam diriku, dan aku mulai menangis. Dengan sungguh-sungguh, aku menjawab: "Aku … mau!" Begitu aku mengucapkan kata-kata ini, aku merasa seperti anak yang hilang yang telah berkeliaran di padang belantara untuk waktu yang lama, yang akhirnya kembali ke rumah yang penuh kehangatan. Dalam hatiku, aku merasa penuh sukacita dan ketenangan.

Setelah aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman, aku memposting ulang beberapa postingan Saudari Susan. Segera setelah itu, lima atau enam teman Facebook mengirimiku pesan yang menyuruhku untuk "sadar" dan mengirimiku beberapa tautan ke situs yang penuh dengan serangan, tuduhan, dan fitnah terhadap Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Aku tahu bahwa ini adalah gangguan dari Iblis, dan aku tidak membiarkan hal itu memengaruhiku. Keesokan harinya, seorang pendeta menghubungiku di Internet, dan setelah sedikit mengobrol, dia bertanya kepadaku, "Apa engkau benar-benar percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa? Mengapa engkau mau percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa?" Ini benar-benar membuatku sedih, jadi aku bertanya kepadanya sebagai balasan: "Domba-domba Tuhan mendengarkan suara Tuhan. Aku telah mengenali dari firman Tuhan Yang Mahakuasa bahwa segala sesuatu yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran, bahwa itu adalah suara Tuhan, jadi mengapa aku tidak percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa? Mengapa?" Dia mungkin tidak menyangka bahwa aku akan menanyakan hal seperti itu kepadanya dan tidak menjawab selama beberapa saat. Jadi, aku bertanya lagi kepadanya, "Pak pendeta, apakah engkau telah menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman? Sudahkah engkau membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa? Sebagai seorang pendeta, bagaimana engkau bisa menolak untuk mencari dan menyelidiki, tetapi hanya secara sembarangan menghakimi dan menuduh?" Tak disangka, dia terdiam dan hening tanpa memberikan jawaban yang jelas, lalu tiba-tiba dia log keluar dari Facebook. Melihatnya begitu bingung, aku merasakan perasaan bahagia yang tak terlukiskan, dan merasakan kepuasan seolah-olah aku telah menang atas salah satu ujian Iblis. Sebenarnya, yang telah kulakukan adalah mengucapkan beberapa pertanyaan yang sering diajukan Saudari Susan dan Qi Fei dalam diskusi kami; aku baru saja mengatakan sesuatu dari apa yang kumengerti dari firman Tuhan Yang Mahakuasa. Aku tidak pernah menyangka pendeta yang hebat seperti itu akan dibingungkan oleh pertanyaanku. Pengalaman singkat ini memberiku banyak keyakinan. Syukur kepada Tuhan!

Lebih dari lima bulan telah berlalu dalam sekejap mata. Dengan menghadiri ibadah dan membaca firman Tuhan, aku memperoleh pemahaman tentang apa artinya inkarnasi, orang macam apa yang dapat memasuki kerajaan surga, dan aspek-aspek kebenaran lainnya. Di sepanjang waktu ini, aku mengalami gangguan dari segala jenis kabar bohong yang disebarkan oleh para pendeta dan penatua. Terkadang aku jadi bersikap negatif dan lemah karena aku tidak menyadari tipu muslihat Iblis, tetapi Tuhan tidak pernah meninggalkanku. Melalui firman Tuhan yang dibacakan kepadaku oleh saudari-saudari serta persekutuan mereka yang telaten tentang kebenaran, aku mampu memperoleh kemampuan membedakan natur Iblis para penatua dan pendeta serta esensi permusuhan mereka terhadap kebenaran, dan penentangan mereka kepada Tuhan. Aku juga mulai memperoleh kemampuan membedakan dorongan tercela mereka yang dengan sekuat tenaga dilakukan demi mencegah orang-orang percaya untuk mencari dan menyelidiki jalan yang benar. Aku tidak akan pernah lagi disesatkan atau dikendalikan oleh mereka. Mampu menerobos pengaruh gelap Iblis dan diangkat ke hadapan takhta Tuhan adalah anugerah dan berkat Tuhan bagiku. Syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa! Mampu berpaling kepada Tuhan telah ditentukan dari semula dan diatur oleh Tuhan sejak lama. Aku akan mengandalkan Tuhan dan bergerak maju tanpa keraguan! Ketika aku masuk ke rumah Tuhan, lagu rohani pertama yang aku pelajari adalah "Berjalan di Jalan yang Benar dalam Kehidupan Manusia": "Firman Tuhan adalah kebenaran, semakin aku membacanya, semakin terang hatiku. Firman Tuhan mengungkapkan misteri kehidupan, firman Tuhan membuatku mengerti. Aku mengerti bahwa semua yang kumiliki berasal dari Tuhan—itu semua anugerah Tuhan. Aku mengikuti Kristus dan mengejar kebenaran dan kehidupan; aku berjalan di jalan yang benar dalam kehidupan manusia" (Ikuti Anak Domba dan Nyanyikan Lagu Baru). Dan kini, aku memberitakan Injil dan menjadi saksi bagi Tuhan bersama saudara-saudari di gereja. Aku ingin melakukan tugasku dengan sebaik-baiknya dan membalas kasih Tuhan!

Catatan kaki:

a. Dalam naskah aslinya tertulis "dalam hal."

Category: Kilat dari Timur-Buku | Views: 136 | Added by: chenglu01115 | Tags: Kesaksian Kristen, Kisah Nyata Kristen | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
avatar